Welcome to

My Blog

By Random Blogger

I'm Muhammad Suraidi,
from Padang, Sumatera Barat.

Hello panggil saya Suraidi, saya alumni di salah satu perguruan tinggi swasta di sumatera barat yaitu STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG. pada masa pandemi Covid 19 begitu banyak kegiatan yang dilakukan hanya dirumah saja atau bahkan ada yang dihentikan, guna menurunkan angka kejadian Covid 19. Dengan alasan itulah saya mengisih beberapa kegiatan saya di masa pendemi Covid 19 dengan menulis di blog kecil ini.

What I Do
Menulis Berita Singkat

Sekarang yang tersedia : Berita Kampus, Berita Esport, Berita Negeriku Dan Serba Serbi.

Bahan Belajar

Bahan yang didokumentsikan berharap bermanfaat ketika dibagikan.

SDKI SLKI SIKI

Berguna untuk reference untuk membuat Asuhan Keperawatan.

Bisnis Online

Membagi informasi tentang bisnis online sebagi berikut : Saffron Da Alwi, tiva.gift, dan ABDI (Comingsoon).

Blog
Tampilkan postingan dengan label SDKI SLKI SIKI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SDKI SLKI SIKI. Tampilkan semua postingan

SDKI SLKI SIKI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

 

SDKI SLKI SIKI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

SDKI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

Kategori         : Fisiologis

Subkategori   : Respirasi

Diagnosis        : Pola Napas Tidak Efektif

Definisi Pola Napas Tidak Efektif:

Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

Penyebab : Pola Napas Tidak Efektif

1.      Depresi pusat pernapasan

2.      Hambatan upaya napas (misal nya : nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)

3.      Deformitas dinding dada

4.      Deformitas tulang dada

5.      Gangguan neuromuscular

6.      Gangguan neurologis (misal nya : elektroensefalogram (EEG) positif, cedera kepala, 

gangguan kejang

7.      Imaturitas neurologis

8.      Penurunan energi

9.      Obesitas

10.  Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru

11.  Sindrom hipoventilasi

12.  Kerusakan inervansi diagfragma (kerusakan syaraf C5 ke atas)

13.  Cedera pada medulla spinalis

14.  Efek agen farmakologis

15.  Kecemasan

Gejala Dan Tanda Mayor : Pola Napas Tidak Efektif

Subjektif

  1. Dispnea

Objektif

1.      Penggunaan Otot Bantu Pernapasan

2.      Fase Ekspirasi Memanjang

3.      Pola napas abnormal (misal nya : takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussumaul, cheyne-stokes)

Gejala Dan Tanda Minor : Pola Napas Tidak Efektif

Subjektif

  1. Ortopnea

Objektif

1.      Pernapasan purses-lip

2.      Pernapasan cuping hidung

3.      Diameter thorax anterior-posterior meningkat

4.      Ventilasi semenit menurun

5.      Kapasitas vital menurun

6.      Tekanan ekspirasi menurun

7.      Tekanan inspirasi menurun

8.      Ekskursi dada berubah

Kondisi Klinis Terkait : Pola Napas Tidak Efektif

1.      Depresi sistem syaraf pusat

2.      Cedera kepala

3.      Trauma thorax

4.      Gullian barre syndrome

5.      Multiple sclerosis

6.      Myasthenia gravis

7.      Stroke

8.      Kuadriplegia

9.      Intoksikasi alkohol

 

SDKI SLKI SIKI Pola Napas Tidak Efektif

SDKI

SLKI

SIKI

Pola Napas Tidak Efektif

 

Penyebab :

 

1.     Depresi pusat pernapasan

2.     Hambatan upaya napas (misal nya : nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)

3.     Deformitas dinding dada

4.     Deformitas tulang dada

5.     Gangguan neuromuscular

6.     Gangguan neurologis (misal nya : elektroensefalogram (EEG) positif, cedera kepala, gangguan kejang

7.     Imaturitas neurologis

8.     Penurunan energi

9.     Obesitas

10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru

11. Sindrom hipoventilasi

12. Kerusakan inervansi diagfragma (kerusakan syaraf C5 ke atas)

13. Cedera pada medulla spinalis

14. Efek agen farmakologis

15. Kecemasan

 

Pola napas

Kriteria hasil :

  • Ventilasi semenit
  • Kapasitas vital
  • Diameter thorax anterior-posterior
  • Tekanan ekspirasi
  • Tekanan inspirasi
  • Dispnea
  • Penggunaan otot bantu napas
  • Pemanjangan fase ekspirasi
  • Ortopnea
  • Pernapasan purses-lip
  • Pernapasan cuping hidung
  • Frekuensi napas
  • Kedalaman napas
  • Ekskursi dada

Perawatan sirkulasi

Observasi

·      Periksa sirkulasi perifer (misal nya : nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle brachial index)

·      Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (misal nya : diabetes, perokok, orang tua, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)

·      Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas

Terapeutik

·      Hindari pemasangan infuse atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi

·      Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi

·      Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera

·      Lakukan pencegahan infeksi

·      Lakukan perawatan kaki dan kaku

·      Lakukan hidrasi

Edukasi

·      Anjurkan berhenti merokok

·      Anjurkan berolahraga rutin

·      Anjurkan mengecek air mandi untuk mengindari kulit terbakar

·      Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika itu perlu

·      Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur

·      Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta

·      Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (misal nya : melembabkan kulit kering pada kaki)

·      Anjurkan program rehabilitasi vaskuler

·      Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misal nya : rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)

·      Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan ( misal nya : rasa sakit yang tidak hilang saat istrahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

Manajemen sensasi perifer

Obeservasi

·      Identifikasi penyebab perubahan sensasi

·      Identifikasi penggunan alat pengikat, prosthesis, sepatu, dan pakaian

·      Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul

·      Periksa perbedaan panas atau dingin

·      Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda

·      Monitor terjadinya parestesia, jika perlu

·      Monitor perubahan kulit

·      Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli vena

Terapeutik

·      Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)

Edukasi

·      Ajurkan penggunaan thermometer untuk menguji suhu air

·      Anjurkan penggunaan sarung tangan termal dan bertumit rendah

Kolaborasi

·      Kolaborasi pemberian analgesic, jika itu perlu

·      Kolaborasi pemberiak kortikosteroid, jika itu perlu

Sumber :

PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnoatik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

SDKI SLKI SIKI GANGGUAN VENTILASI SPONTAN

 

SDKI SLKI SIKI GANGGUAN VENTILASI SPONTAN

SDKI GANGGUAN VENTILASI SPONTAN

Kategori         : Fisiologis

Subkategori   : Respirasi

Diagnosis        : Gangguan Ventilasi Spontan

Definisi Gangguan Ventilasi Spontan :

Penurunan cadangan energy yang mengakibatkan individu tidak mampu bernapas secara adekuat

Penyebab : Gangguan Ventilasi Spontan

1.      Gangguan metabolisme

2.      Kelelahan otot pernapasan

Gejala Dan Tanda Mayor : Gangguan Ventilasi Spontan

Subjektif

  1. dispnea

Objektif

1.      penggunaan otot bantu napas meningkat

2.      volume tidal menurun

3.      PCO2 meningkat

4.      PO2 menurun

5.      SaO2 menurun

Gejala Dan Tanda Minor : Gangguan Ventilasi Spontan

Subjektif (tidak tersedia)

Objektif

1.      Gelisah

2.      Takikardia

Kondisi Klinis Terkait : Gangguan Ventilasi Spontan

1.      Penyakit paru obstruktif kornis (PPOK)

2.      Asma

3.      Cedera kepala

4.      Gagal napas

5.      Bedah jantung

6.      Adult respiratory distress syndrome (ARDS)

7.      Persistent pulmonary hypertension of newbon (PPHN)

8.      Prematuritas

9.      Infeksi saluran napas

SDKI SLKI SIKI Gangguan Ventilasi Spontan

SDKI

SLKI

SIKI

Gangguan Ventilasi Spontan

 

Penyebab :

1. Gangguan metabolisme

2.Kelelahan otot pernapasan

 

Penyapihan ventilator

Kriteria hasil :

  • Kesinkronan bantuan ventilator
  • Penggunaan otot bantu napas
  • Napas megap-megap (gasping)
  • Napas dangkal
  • Agitasi
  • Lelah
  • Perasaan kuatir
  • Mesin rusak
  • Fokus pada pernapasan
  • Napas paradox abdominal
  • Diaphoresis
  • Frekuensi napas
  • Nilai gas darah arteri
  • Upaya napas
  • Auskultasi suara inspirasi
  • Warna kulit

Pemantauan respirasi

Observasi

·      monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas

·      monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-strokes, biot, dan ataksik)

·      monitor kemampuan batuk efektif

·      monitor adanya produksi sputum

·      monitor adanya sumbatan jalan napas

·      palpasi kesimetrisan ekspansi paru

·      auskultasi bunyi napas

·      monitor saturasi oksigen

·      monitor nilai AGD

·      monitor hasil x-ray thorax

Terapeutik

·      Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien

·      Dekumentasikan hasil pemantauan

Edukasi

·      Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

·      Informasikan hasil pemantauan, jika itu perlu

Dukungan Ventilasi

Obeservasi

·      Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas

·      Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan

·      Monitor status respirasi dan oksigenasi (missal nya : frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen)

Terapeutik

·      Pertahankan kepatenan jalan napas

·      Berikan posisi semi fowler atau fowler

·      Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin

·      Beerikan oksigenasi sesuai kebutuhan (missal nya: nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing

·      Gunakan bag-valve mask, jika perlu

Edukasi

·      ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam

·      ajarkan mengubah posisi secara mandiri

·      ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi

·      Kolaborasi pemberian bronchodilator, jika itu perlu

 

Sumber :

PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnoatik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Contact Me

Email

muhammad24suraidi@gmail.com

Instagram

@muhammad24suraidi